Entri Populer

Sunday 29 November 2015

NGOMONGIN TENTANG PILKADA : Yakin masih golput ??



Banyak dari kita yang sangat.....sangat...sangat  bosan mendengar pejabat melakukan korupsi.
Mulai dari menteri,anggota DPR,gubernur,bupati, sampai walikota semuanya lengkap ada yang pernah tersandung kasus korupsi. Takutnya pilkada besok masih banyak yang lebih memilih mencontreng teka teki silang daripada mencontreng calon kepala daerahnya. Keraguan memilih ini menimbulkan berbagai pertanyaan. Salah satunya “bagaimana perjalanan pemilu di Indonesia sebenarnya????”
Pendeknya, pemilihan umum di Indonesia di mulai pada tahun 1955,waktu itu pemilihan umum diikuti 30-an partai politik untuk memilih anggota DPR dan dewan konstituante. Yaitu lembaga yang bertugas membuat UUD saat indonesia dulu masih baru merdeka. Pemilu tersebut kemudian menghasilkan 4 partai dengan suara tebanyak yaitu PNI,MASYUMI,NU, dan PKI sayangnya pada tahun 1959 presiden soekarno membubarkan dewan konstituante. Karena mereka tidak berhasil membuat uud yang baru bagi indonesia. Masa ini juga disebut sebagai demokrasi terpimpin karena pemerintahan dibawah pimpinan soekarno. Singkat cerita setelah presiden soeharto naik pemilihan umum kembali diadakan pada tahun 1971 ,pemilu terus diadakan setiap 5 tahun sekali meski yang menang partai itu itu melulu (golkar). Waktu presiden soeharto jatuh presiden habibie mengeluarkan UU yang menjadi cikal bakal pilkada dan UU yang tidak kalah penting menjadi cikal bakal pemilu yang adil dan demokratis pada tahun 2004. Menariknya pada pilkada esok 30% pemilik suara atau sebanyak 53 juta pemilih suara merupakan pemilih pemula. Jumlah ini sangat besar dan mampu mempengaruhi pilkada esok yang serentak secara segnifikan, jadi,  bagi km yang masih muda mari gunakan hak pilihmu karena masa depan bangsa ada di tanganmu. Ikut memilih atau golput ,itu semua hakmu.
Tapi tunggu. Sebelum golput, apakah km tau seberapa pentingnya suaramu di pilkada esok? Sebelumnya saya akan bahas kontrak sosial yang membuat kita punya hak suara atau hak pilih hingga kini .  oke, jadi dulu thomas hobbes seorang filsuf dari Inggris mengatakan manusia itu tercipta dengan jiwa yang kejam ,saling bunuh dan saling perang . makanya hobes bilang “homo homini lupus,a man is a wolf to another man ”  . kalau kita terus terusan saling bunuh manusia bisa punah . bahaya dong ?makanya biar gak punah manusia melakukan kontrak sosial dengan negara .
Lalu apa isi kontraknya ?? manusia memberikan kebebasan dan nyawanya untuk negara,sebagai gantinya negara akan melindungi mereka dari serangan serigala atau manusia lainnya. Disitulah pertama kalinya masyarakat memiliki value atau hak untuk ditukarkan dengan service atau pelayanan dari negara. Jadi bila km telaah dari sejarahnya hak pilih km itu seberharga kebebasan dan nyawa km.  Tentu saja.... bentuk dan sistem yang dulu dengan sekarang sudah berbeda dulu pemerintah identik dengan militeristik karena perang ada dimana-mana sehingga kita perlu negara untuk melindungi kita. Kini perang kan udah gak mainstream... apalagi di indonesia sehingga perang negara indonesia adalah memberikan pelayanan publik bagi kita semua. Dan tentu saja penjelasan ini sangat dei singket singketin dan disederhana-hanain .dan Cuma dari 1 sudaut pandang .karena kalo saya tulis dengan lengkap anda butuh waktu yang lama untuk membacanya.
Sekian dan terima kasih.
Sumber sumber ;
-google
-youtube
-subscrebe “kok bisa”


No comments:

Post a Comment