Banyak dari kita yang sangat.....sangat...sangat bosan mendengar pejabat melakukan korupsi.
Mulai dari menteri,anggota DPR,gubernur,bupati, sampai
walikota semuanya lengkap ada yang pernah tersandung kasus korupsi. Takutnya pilkada
besok masih banyak yang lebih memilih mencontreng teka teki silang daripada
mencontreng calon kepala daerahnya. Keraguan memilih ini menimbulkan berbagai
pertanyaan. Salah satunya “bagaimana perjalanan pemilu di Indonesia sebenarnya????”
Pendeknya, pemilihan umum di Indonesia di mulai pada tahun
1955,waktu itu pemilihan umum diikuti 30-an partai politik untuk memilih
anggota DPR dan dewan konstituante. Yaitu lembaga yang bertugas membuat UUD
saat indonesia dulu masih baru merdeka. Pemilu tersebut kemudian menghasilkan 4
partai dengan suara tebanyak yaitu PNI,MASYUMI,NU, dan PKI sayangnya pada tahun
1959 presiden soekarno membubarkan dewan konstituante. Karena mereka tidak
berhasil membuat uud yang baru bagi indonesia. Masa ini juga disebut sebagai
demokrasi terpimpin karena pemerintahan dibawah pimpinan soekarno. Singkat cerita
setelah presiden soeharto naik pemilihan umum kembali diadakan pada tahun 1971
,pemilu terus diadakan setiap 5 tahun sekali meski yang menang partai itu itu
melulu (golkar). Waktu presiden soeharto jatuh presiden habibie mengeluarkan UU
yang menjadi cikal bakal pilkada dan UU yang tidak kalah penting menjadi cikal
bakal pemilu yang adil dan demokratis pada tahun 2004. Menariknya pada pilkada
esok 30% pemilik suara atau sebanyak 53 juta pemilih suara merupakan pemilih
pemula. Jumlah ini sangat besar dan mampu mempengaruhi pilkada esok yang
serentak secara segnifikan, jadi, bagi
km yang masih muda mari gunakan hak pilihmu karena masa depan bangsa ada di
tanganmu. Ikut memilih atau golput ,itu semua hakmu.
Tapi tunggu. Sebelum golput, apakah km tau seberapa
pentingnya suaramu di pilkada esok? Sebelumnya saya akan bahas kontrak sosial
yang membuat kita punya hak suara atau hak pilih hingga kini . oke, jadi dulu thomas hobbes seorang filsuf
dari Inggris mengatakan manusia itu tercipta dengan jiwa yang kejam ,saling
bunuh dan saling perang . makanya hobes bilang “homo homini lupus,a man is a
wolf to another man ” . kalau kita terus
terusan saling bunuh manusia bisa punah . bahaya dong ?makanya biar gak punah
manusia melakukan kontrak sosial dengan negara .
Lalu apa isi kontraknya ?? manusia memberikan kebebasan dan
nyawanya untuk negara,sebagai gantinya negara akan melindungi mereka dari
serangan serigala atau manusia lainnya. Disitulah pertama kalinya masyarakat
memiliki value atau hak untuk ditukarkan dengan service atau pelayanan dari
negara. Jadi bila km telaah dari sejarahnya hak pilih km itu seberharga
kebebasan dan nyawa km. Tentu saja....
bentuk dan sistem yang dulu dengan sekarang sudah berbeda dulu pemerintah
identik dengan militeristik karena perang ada dimana-mana sehingga kita perlu
negara untuk melindungi kita. Kini perang kan udah gak mainstream... apalagi di
indonesia sehingga perang negara indonesia adalah memberikan pelayanan publik
bagi kita semua. Dan tentu saja penjelasan ini sangat dei singket singketin dan
disederhana-hanain .dan Cuma dari 1 sudaut pandang .karena kalo saya tulis
dengan lengkap anda butuh waktu yang lama untuk membacanya.
Sekian dan terima kasih.
Sumber sumber ;
-google
-youtube
-subscrebe “kok bisa”
No comments:
Post a Comment